Dalam tulisan ini saya akan membahas serba-serbi kehidupan islam di Sydney. Seperti pada post tentang
pertanyaan umum tentang kuliah di Australia , tulisan ini akan saya buat dalam bentuk dalam beberapa bagian.
- Shalat
- Shalat Jum’at
- Makanan Halal
- Kajian dan Komunitas Muslim
Shalat
Salah satu hal yang paling perlu diperhatikan ketika kita menjalani kuliah di negeri non-muslim adalah tentang Shalat. Berbeda dengan di Indonesia, untuk menjalankan Shalat 5 waktu dengan tertib di Australia kita perlu mempersiapkan dengan matang tentang kapan dan dimana kita akan Shalat.
Tantangan pertama adalah tentang waktu Shalat. Di Indonesia kita terbiasa dengan jadwal Shalat yang tidak banyak berubah , misal subuh sekitar jam 4, dhuzur jam 12 kemudian ashar jam 3 dan seterusnya.
Australia merupakan negeri 4 musim. Jika kita masih ingat pelajaran geografi waktu smp, maka kita akan tahu bahwa matahari bergerak diantara 23.5″ lintang utara dan 23.5″ lintang selatan. Hal ini sangat berpengaruh pada waktu Shalat kita. Jika sedang musim dingin (matahari ada di utara) maka matahari akan terbit lebih lambat dan subuh akan bergeser lebih siang, sebaliknya jika musim panas (matahari ada di selatan) maka matahari akan terbit lebih cepat dan subuh menjadi lebih cepat.
Yang bergeser sebenarnya bukan hanya Shalat subuh, semua Shalat juga akan bergeser waktunya.Solusi untuk mengetahui jam Shalat dengan tepat yang paling mudah menurut pengelaman penulis adalah dengan menggunakan aplikasi jam shalat di handphone / smarphone 🙂
Seletah mengetahui waktu shalat, hal terpenting selanjutnya adalah menentukan dimana kita akan Shalat. Di Indonesia kita mungkin tidak terbiasa merencakan tempat Shalat, karena hampir di semua tempat ada mushalla. Di Australia kemudahan semcam ini tidak kita jumpai 🙂
Sebagai gambaran , di kampus saya di Sydney ~ University of New South Wales (UNSW) hanya terdapat ada satu Mushalla “resmi” dari Universitas yang terletak di bagian lower campus. Sedangkan UNSW sendiri terdari dari kampus bawah (lower campus) dan kampus atas (upper campus). Sebagai informasi, berjalan dari lower campus ke upper campus memakan waktu sekitar 20 menit.
Bayangkan skenario seperti ini, jam Dzuhur jam 12,00, kemudian ashar jam 14.30, kemudian anda memiliki kewajiban untuk masuk kelas dari jam 12,00-15.00 di upper campus. Dalam situasi ini rasanya berat sekali jika kita harus bolak balik ke lower campus untuk menunaikan Shalat. Jika di Indonesia kita terbiasa Shalat di Mushalla, maka di Australia anda harus siap untuk “Shalat dimana saja”.
Biasanya di bagian kampus tertentu ada spot-spot Shalat “tidak resmi”. Saya sebut spot Shalat karena memang tempat itu bukan Mushalla melainkan tempat dadakan yang diubah jadi tempat Shalat oleh komunitas Muslim. Di upper campus UNSW sendiri ada spot Shalat di gedung Biomedical di bawah tangga Utama. Karena sifatnya “tidak resmi” maka anda tidak akan menemukan tempat shalat ini di buku paduan universitas anda, maka dari itu sebelum masa kuliah berlangsung pandai-pandai lah bergaul dengan mahasiswa Muslim yang lain untuk mencari tempat Shalat 🙂
Kadang-kadang kita juga harus menyelesaikan kuliah di gedung yang jauh dari spot Shalat, dalam kondisi seperti ini kita harus pandai mencari tempat yang pantas dan menunaikan Shalat disana 🙂 Saya sendiri mengambil jurusan Computer Science dan sering berada di lab komputer, sehingga sering menunaikan Shalat di Lab.
Solusi lain yang cukup praktis adalah membeli Sepeda, sehingga anda dapat bergerak antara kelas dan Mushalla dengan cepat.
Setelah membahas tentang Shalat di kampus, saya akan memberikan sedikit gambaran kepada pembaca tentang skenario lain yang sering terjadi.
Misalkan anda ada perlu pergi ke supermarket / makan / turun ke kota bersama teman dan anda diajak pergi antara jam 3-7 malam, padahal jam Ashar adalah jam 4 dan maghrib jam 4. Di Indonesia hal ini tidak menjadi masalah, karena anda bisanya semua supermarket menyediakan mushalla , tapi tidak di Australia. Sehingga paling bijak mungkin anda harus mengatur jam pergi anda setelah ashar / maghrib.
Opsi lain adalah memilih tempat yang memiliki mushalla, karena beberapa tempat makan muslim di Australia memiliki mushalla. Atau jika terpaksa maka anda harus menjamak Shalat , hal ini tergantung bagaimana anda memahami fiqh menjamak Shalat dalam keadaan sibuk.
Seringkali juga kita Shalat di mushalla dan sedang hujan deras, di Indonesia anda mungkin tidak akan terfikir untuk menjamak Shalat, tapi di Australia akan lain ceritanya 🙂
Intinya adalah biasakan diri dengan Shalat dimanapun, di lapangan bola, di taman, di depan kelas, di lab dan tempat-tempat lain.
Tempat Shalat yang sering penulis kunjungi :
- Lower Campus, Mushalla UNSW
- Upper Campus , gedung Biomedical
- Mushalla restoran “Times for thai” di Kingsford ~ biasanya makan sekalian Shalat
- Mushalla UTS ~ lokasi strategis di tengah kota
Shalat 5 waktu memang butuh usaha , tapi Insha Allah bisa dilaksanakan
Shalat Jum’ah
Shalat Jum’ah di Australia biasnya diadakan di kampus-kampus. Di UNSW sendiri dilaksakan jam 12.00 di Gymnasium , lower campus. Selain di kampus, Australia sendiri memiliki cukup banyak komunitas muslim sehingga di daerah tertentu terdapat masjid, misalnya di Tempe / Lakemba.
Satu hal yang menjadi catatan, di kampus tertentu (misalnya UTS) Shalat jum’at hanya boleh diikuti oleh mahasiswa UTS dan untuk bisa masuk ke Aula tempat shalat dilaksanakan anda harus menunjukkan kartu mahasiswa UTS.
Biasanya selain melaksanakan Shalat Jum’ah di UNSW, saya juga beberapa kali melaksanakan Shalat Jum’ah di City, gedungnya saya lupa tempatnya tetapi dekat sekali dengan UTS.
To Be Continue 🙂